フォローお願い
iBookstore
Android app on Google Play
好きです!
A programme by
Pelangi Bintang
2011年8月9日

Dahulu kala di galaksi yang sangat jauh, milyaran bintang bersinar sangat terang. Ketika waktu dipercepat ke masa kini, 35 juta tahun kemudian – cahaya dari bintang – bnintang itu akhinya berhasil melintasi alam semesta dan mencapai Bumi. Cahaya lebih cepat dari apapun di alam semesta, tapi tetap saja ia butuh waktu untuk melakukan perjalanan melintasi angkasa. Setelah melakukan perjalanan demikian jauh, tentunya tepat sekali jika astronom memotret cahaya itu dan memberikan hasil foto cantik galaksi jauh.

Dalam foto itu, tampak warna yang berbeda pada area pusat dan area terluar galaksi. Di area pusat, galaksi itu tampak berwarna kuning dan oranye (astronom mnyebutnya kemerah-merahan) sementara di bagian terluar warnanya biru. Warna yang berbeda tersebut terjadi karena warna bintang yang ditemukan di daerah tersebut di dalam galaksi. Bintang yang sudah tua lebih merah dari bintang muda dan mereka ini biasanya ada di pusat. Bintang muda warnanya biru dan biasanya menetap di area yang lebih jauh dari pusat galaksi.

Tapi ketika melihat ke langit, mengapa sebagian besar bintang tampak putih dan bukannya berkilau dengan warna berbeda? Ini karena cahaya dari bintang-bintang yang jauh sudah redup ketika mereka mencapa kita. Akibatnya detektor di mata kita yang harusnya memilih warna tidak lagi bekerja sehingga kita hanya melihat bintang itu hitam dan putih. Hany ada beberapa bintang yang cerlang yang bisa kita lihat dalam warnanya seperti bintang Betelguese yang berwarna merah dan si Biru Rigel yang biasanya ada di Rasi Orion si pemburu.

Fakta menarik

Bintang memiliki warna warni seperti pelangi : biru, kuning, oranye dan merah . Ada juga bintang yang berwana putih. Tapi tidak ada bintang yang tampak berwarna hijau!

さらに情報

Space Scoop ini disadur dari Press Rilis ESO

Share:

Printer-friendly

PDF File
997.9 KB